Titip Doa Umroh


Maksud titip doa umroh ini adalah titip didoakan oleh seseorang yang melakukan ibadah umroh. Biasanya orang yang akan ibadah umroh, akan merasa senang jika dititipin minta doa tersebut oleh mereka yang tidak bisa berangkat umroh.

Bahkan ada sebagian calon jemaah umroh kita yang menyiapkan sebuah buku dan biar mereka yang mau minta doa, menuliskan nama dan isi doa yang diminta agar nantinya yang jemaah umroh tersebut tidak lupa dengan amanahnya untuk mendoakan saudara-saudaranya tadi.

Apakah ini salah ? Tentu tidak, justru ini adalah cerdasnya yang meminta doa, karena dia tahu bahwa berdoa di Tanah Suci itu pastilah maqbul, sehingga dia berharap jika permohonannya dimintakan melalui lisan jemaah umroh, maka insya Allah permohonan itu cepat dikabukan, sehingga jangan heran jika ada saja masyarakat yang titip doa pada calon jemaah umoh atau haji, toh memang bukan hal yang terlarang.

Hanya tentu saja hal ini jangan dijadikan kesempatan buat calon jemaah sebagai ajang bisnis atau titip doa harus bayar. Wah kalau ada yang kayak gini mah pasti parah deh orangnya, nggak tahu diri saja, sebab bisa saja dia bisa berangkat umroh atau haji karena ada doanya orang lain yang ikhlas.

Sebenarnya tidak hanya dalam kasus keberangkatan umroh atau haji, praktik titip doa ini juga sering dilakukan di luar itu. Bahkan, hampir setiap hari, banyak orang Indonesia melakukannya. Tidak jarang kita bertemu orang yang bertemu dengan teman atau siapa saja yang menitipkan doa.

Itu semua praktik yang benar, karena kita mempercayakan doa-doa kita untuk didoakan oleh orang lain, terutama jika dia saleh. Dengan menselipkan doa mereka, kita berharap keinginan dan cita-cita akan semakin dekat terkabul.

Sayangnya akhir-akhir ini, ada beberapa kalangan yang bahkan mencibir prkatek yang telah lama dilakukan oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia, bahkan mungkin sering dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh jagat raya sejak zaman kenabian.

Mereka beralasan bahwa praktik titip doa ini tidak sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Allah melalui ayat-ayat Alquran-Nya dalam Al-Baqarah 186, "Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku itu dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon jika mereka minta kepada-Ku" 

Mereka berasumsi dengan ayat ini, bahwa seseorang tidak perlu lagi meminta orang lain untuk berdoa atau menitipkankan doa, karena Allah SWT dekat dengan hamba-hamba-Nya, dan karena sudah dekat, maka tidak perlu memintakan kepada orang lain, langsung saja kepada Allah karena sudah dekat.

Memang benar, tetapi hal itu tidak berarti praktik menitipkan doa disalahkan dan tidak dibenarkan. Memintakan orang lain untuk berdoa bukan berarti kita tidak percaya bahwa Allah itu dekat, mereka tidak berpikir begitu. Tapi memang syariah ini memungkinkan kita mempraktikan titip doa.

Syariah ini memberi kita hak istimewa, bahwa ada beberapa tempat dan beberapa waktu yang sering disebut Mahallu Istijabat Du'a atau tempat di mana doa akan diterima, seperti waktu sepertiga malam, ba'da Ashar sebelum maghrib pada hari Jumat, Raudhoh Masjid Nabawi, Hijir Ismail, di dalam Masjid Nabawi, dekat Ka`bah, Multazam, Maqom Ibrahim, di dalam Ka`bah, di dalam Masjidil Haram, mata air zam zam, Jabal Rahmah, Padang Arafah dan sebagainya.

Jika seseorang mengejar waktu dan tempat untuk berdoa, lalu dikatakan bahwa ia tidak percaya bahwa Allah itu dekat ? Logikanya tidak seperti itu. Memang, syariah membolehkannya untuk kita gunakan.

Dalam syariah, praktik ini disebut sebagai Tawassul bil-Ahya atau bertawassul dengan orang yang hidup, yakni memintakan doa oleh orang lain, terutama jika dia saleh untuk memintakan yang diinginkan oleh kita. Mintalah kita kepada Allah, tetapi melalui mulut orang yang saleh. Orang Indonesia menyebutnya sebagai titip doa.

Dan praktik ini telah dilakukan sejak zaman para sahabat, ketika Nabi saw masih hidup. Tak satu pun dari para ulama yang berpikir bahwa Al-Tawassul bil-Ahya dilarang, para ulama dari alam semesta ini telah setuju.

Dan bagi mereka yang dititipin dengan doa, ini adalah amal untuknya sebagai sebuah kebaikan. Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa jika kita meminta pengampunan bagi saudara-saudara Muslim kita, kita mendapat satu pahala dari jumlah Muslim yang didoakan. Bayangkan jika kita berdoa untuk Muslim di dunia, berapa banyak kebaikan yang kita dapatkan?

Sadar atau tidak sadar, ternyata Nabi selalu mengajarkan kita untuk melakukan doa seperti ini. Banyak di antara para sahabat meminta untuk didoakan oleh Nabi dan Nabi tidak mengatakan kepada mereka: "Berdoalah seorang diri, Allah sudah dekat!"

Tidak pernah ada sejarah yang mengabarkan seperti itu, tetapi Nabi membenarkan dan berdoa untuk mereka semua. Bukankah itu sama dengan titipan doa? Itu sama dengan Nabi yang dipercayakan untuk berdoa oleh sahabatnya.

Dalam riwayat Imam Tirmidzi melalui seorang sahabat Utsman bin Hunaif, Nabi dikunjungi oleh seorang buta. Dia meminta Nabi untuk berdoa agar kebutaannya disembuhkan oleh Allah dan dia bisa melihat lagi. Apakah Nabi menolak? Tidak. Jika tidak dibolehkan, pasti Nabi menolak.

Ada narasi lain dari Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dikatakan bahwa Nabi berada pada khutbah Jumat dan kemudian ada seseorang yang memasuki masjid dan segera berdiri meminta Nabi untuk mendoakan tentang keadaan desanya yang kelaparan :

"Wahai Nabi, harta kami hancur, jalan-jalan telah terputus. Berdoalah kepada Allah untuk membantu kami", kemudian Nabi mengangkat tangannya dan berdoa: "Ya Allah bantulah kami, bantulah kami, bantulah kami"

Seketika langit mulai berawan dan hujan turun deras dari Jumat ke Jumat berikutnya, terus menerus tidak berhenti.

Atau juga riwayat dari hadits Muslim yang sangat terkenal di telinga kita, yaitu kisah Uwais Al-Qorni Al-Yamani, pada saat itu Nabi memerintahkan Umar bin Khoththob untuk meminta Uwais mendoakan beliau agar diampuni Allah SWT.

Umar berkata: Saya mendengar Rasul saw berkata: "Uwais bin 'Amir akan datang kemudian dengan sekelompok dari Yaman. Dia memiliki seorang ibu yang dia sangat berbakti kepada ibunya, jika dia bersumpah kepada Allah, tentunya Allah akan mengabulkannya, jika engkau dapat meminta pengampunan dari Allah melalui dia, maka lakukanlah”

Jadi ketika musim haji tiba, Umar ra menunggu kedatangan kelompok dari Yaman untuk mencari Uwais Al-Qorni sehingga ia dapat berdoa untuknya. Akhirnya, dia juga bertemu dengan Uwais dan meminta doa pengampunan dari Allah melalui lisan Uwais atas rekomendasi Nabi.

Manusia sekelas Omar saja yang telah dijanjikan oleh Allah SWT masuk Surga, masih disuruh minta doa kepada Uwais Al-Qorni. Tidak bisakah Umar berdoa sendirian? Apakah doa seorang Amirul Mukminin tidak dijawab oleh Allah SWT,?

Lalu siapa kita tiba-tiba melarang berdoa lewat orang lain yang jauh lebih saleh dari kita. Jadi mulai sekarang seringlah titip doa kepada orang yang saleh. Dengan kedekatannya, insya Allah cita-cita kita akan terkabul.

Imam Nawawi dalam Kitab Adzkar menyebutkan sebuah riwayat dari Imam Baihaqi dari Abu Hurairah ra, katanya; Rasulullah SAW bersabda : "Ya Allah, ampunilah orang-orang yang beribadah haji dan juga orang-orang yang dimohonkan pengampunan oleh para peziarah."

Doa ini adalah doa sunnah yang biasa kita ucapkan untuk orang-orang yang kembali dari haji. Hadits ini juga menunjukkan bahwa meminta doa dari orang-orang yang sedang naik haji itu disunatkan.

Dalam Kitab Maqashid al-Hasanah, Syamsuddin al-Syakhawi menjelaskan bahwa seseorang yang kembali dari haji mabrur, maka dosanya diampuni dan doanya diterima, maka mintalah untuk didoakan sebelum ia memasuki pintu rumahnya.

Jadi berdasarkan hadits ini, meminta doa untuk orang yang sedang berziarah itu diperbolehkan bahkan direkomendasikan.

Lalu apakah setiap yang didoakan oleh mereka hasilnya akan dikabul ? Tergantung kesungguhan orang yang meminta didioakan. Jika yang mendoakannya sungguh-sungguh mendoakannya, namun yang minta doa, tidak ada kesungguhan atau sekedar basa-basi, maka doanya pun tidak akan sungguh-sungguh diterima oleh Allah.

Indikasi sungguh-sungguh minta doa adalah dia akan merubah dirinya menjadi lebih baik. Misalnya begini. Seorang ibu meminta doa agar anaknya yang bandel menjadi soleh. Maka langkah pertama yang si peminta doa lakukan adalah bertaubat dari semua kesalahannya dan tidak mengulangi hal yang buruk, entah itu memarahi anak, mengejeknya atau membanding-bandingkannya dengan saudaranya.

Stop itu semua dan ganti dengan perlakukan yang sebaliknya walaupun anakya masih tetap bandel. Jangan balas kebandelan anak dengan kebandelan lagi, tapi balas dengan kebaikan. Lambat laun si anak juga akan melihat perubahan perilaku kita dan mereka akan merubah sikapnya dengan izin Allah atas wasilah doa titipan yang dipanjatkan di Tanah Suci.

Jadi jika Anda menitipkan doa di Tanah Suci, mereka yang berada di tanah air juga harus merubah sikap agar bertaqwa kepada Allah. Jangan hanya minta doa saja, tetapi tidak ada upaya mau berubah di sini. Bantulah mereka yang berdoa untuk kita dengan melakukan perbuatan baik. Sesungguhnya Allah melihat usaha kita untuk mengubah takdir-Nya.
Contoh titip doa di Tanah Suci Mekkah atau di Raudhah Madinah
Sebetulnya Saya tidak perlu kasih contoh doa di Tanah Suci buat yang titip doa. Anda tinggal nulis saja pada kertas doa yang Anda mau minta plus nama Anda, biar nantinya yang mendoakan tidak lupa dan bisa membacanya dan mendoakan Anda.

Cara titip doa saat haji atau umroh yang lainnya bisa lewat SMS, telepon atau WA, setelah beliau berada di Tanah Suci, sambil kontak beliau, tanya kabarnya, kesehatannya sebagai rasa kepedulian kita. Jangan lupa terakhir minta doa beliau.

Contoh titipan doa yang dipanjatkan saat umroh atau haji adalah :
- Semoga dilancarkan dan difasilitasi dalam ujian, lulus ujian dengan nilai membanggakan.
- Mendapat pertolongan dan keberuntungan
- Ddekat dengan jodoh
- Banyak berbuat baik untuk orang tua
- Menjadi PNS
- Laris penjualannya
- Sukses di akhirat
- Selalu tabah dalam menjalani hidup
- Mendapat banyak kebahagiaan dari Allah
- Menjadi anak yang sholeh
- Semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan
- Semoga segera dapat bagian dalam ibadah haji
- Mudah-mudahan bisa melunasi hutang - hutang

 
















Tag : Doa Umroh
Back To Top