Umrah dan haji adalah dua jenis ziarah yang dilakukan umat Islam sebagai tanda keimanan dan kesempurnaan Islam. Meskipun keduanya sama-sama ziarah, namun ada banyak perbedaan ibadah haji dan umroh yang akan Saya jelaskan atau kemukakana lebih lengkap di bawah. Misalnya, umrah dianggap sebagai ziarah kecil sedangkan haji adalah ziarah utama bagi umat Islam.
Tingkatan hukum antara kedua bentuk ziarah juga berbeda. Ziarah umrah merupakan ziarah yang disunatkan dan tidak wajib, sedangkan haji adalah salah satu kewajiban umat Islam jika sudah sampai kemampuannya. Tentu ada juga persyaratan dan kualifikasi lain untuk peziarah dalam melakukan haji.
Dengan demikian dilihat dari status hukum tersebut atau kepentingan antara dua ziarah juga berbeda. Haji tentunya lebih berat dan lebih penting dibandingkan dengan umrah.
Umrah adalah ziarah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun atau sekalian dengan haji. Jadi, umroh terdiri dari dua jenis yaitu Umrah Mutradah (umrah tanpa haji) dan Umrah Tammatu (umrah dengan haji). Jenis umroh pertama dapat dilakukan oleh masing-masing individu sedangkan tipe kedua dapat dilakukan secara kolektif dengan jamaah lainnya untuk haji.
Jenis pertama dari umrah dilakukan kapan saja dengan pengecualian dari bulan haji sementara jenis terakhir dapat dilakukan dalam bulan haji.
Di sisi lain, seorang yang akan berhaji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu dalam setahun. Ada bulan ditunjuk untuk haji, yaitu: Syawal, Dzul-Hijjah, dan Dzul-Qadah.
Selain itu, haji termasuk bagian dari lima rukun Islam, yang berarti itu dianggap sebagai sebuah kewajiban agama Islam. Tradisi dalam Islam mengharuskan seorang Muslim setidaknya melakukan haji sekali dalam seumur hidup.
Haji memiliki tiga bentuk. Bentuk pertama adalah ifrad atau haji saja tanpa umroh. Bentuk kedua adalah tamattu atau haji sempurna tapi terpisah (umrah dan haji dilakukan secara khusus). Terakhir, bentuk ketiga adalah Qiran atau gabungan dari umrah dan haji tanpa terpisah melakukannya.
Meskipun ada banyak perbedaan antara haji dan umroh, tapi antara umrah dan haji juga memiliki kesamaan. Keduanya adalah tanda dari iman yang kuat dari seorang muslim, kesetiaan, dan kesalehan. Keduanya juga mensyiarkan persatuan kaum muslimin di dunia.
Perbedaan lain adalah panjangnya proses atau langkah-langkah dalam melakukan ritualnya. Baik umrah dan haji memerlukan ritual penyucian jiwa yang dikenal sebagai ihram. Setelah ihram, melakukan tawaf mengelilingi Kabah disertai dengan doa-doa. Tawaf berakhir dengan meminum air dari sumur Zamzam dan melakukan sa'i.
Setelah langkah ini, ada langkah-langkah lain dalam haji yang mencakup wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, melakukan jumroh dan menyembelih hewan kurban. Tawaf lain yang disebut Tawaf Ziyaraah dan Tawaf Wada juga dilakukan dalam haji. Tawaf terakhir dianggap ritual terakhir dan penutupan ibadah haji. Sementara itu, pada ibadah umrah tidak ada wukuf, mabit dan lempar jumroh.
Ringkasnya begini :
Tingkatan hukum antara kedua bentuk ziarah juga berbeda. Ziarah umrah merupakan ziarah yang disunatkan dan tidak wajib, sedangkan haji adalah salah satu kewajiban umat Islam jika sudah sampai kemampuannya. Tentu ada juga persyaratan dan kualifikasi lain untuk peziarah dalam melakukan haji.
Dengan demikian dilihat dari status hukum tersebut atau kepentingan antara dua ziarah juga berbeda. Haji tentunya lebih berat dan lebih penting dibandingkan dengan umrah.
Umrah adalah ziarah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun atau sekalian dengan haji. Jadi, umroh terdiri dari dua jenis yaitu Umrah Mutradah (umrah tanpa haji) dan Umrah Tammatu (umrah dengan haji). Jenis umroh pertama dapat dilakukan oleh masing-masing individu sedangkan tipe kedua dapat dilakukan secara kolektif dengan jamaah lainnya untuk haji.
Jenis pertama dari umrah dilakukan kapan saja dengan pengecualian dari bulan haji sementara jenis terakhir dapat dilakukan dalam bulan haji.
Di sisi lain, seorang yang akan berhaji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu dalam setahun. Ada bulan ditunjuk untuk haji, yaitu: Syawal, Dzul-Hijjah, dan Dzul-Qadah.
Selain itu, haji termasuk bagian dari lima rukun Islam, yang berarti itu dianggap sebagai sebuah kewajiban agama Islam. Tradisi dalam Islam mengharuskan seorang Muslim setidaknya melakukan haji sekali dalam seumur hidup.
Haji memiliki tiga bentuk. Bentuk pertama adalah ifrad atau haji saja tanpa umroh. Bentuk kedua adalah tamattu atau haji sempurna tapi terpisah (umrah dan haji dilakukan secara khusus). Terakhir, bentuk ketiga adalah Qiran atau gabungan dari umrah dan haji tanpa terpisah melakukannya.
Meskipun ada banyak perbedaan antara haji dan umroh, tapi antara umrah dan haji juga memiliki kesamaan. Keduanya adalah tanda dari iman yang kuat dari seorang muslim, kesetiaan, dan kesalehan. Keduanya juga mensyiarkan persatuan kaum muslimin di dunia.
Perbedaan lain adalah panjangnya proses atau langkah-langkah dalam melakukan ritualnya. Baik umrah dan haji memerlukan ritual penyucian jiwa yang dikenal sebagai ihram. Setelah ihram, melakukan tawaf mengelilingi Kabah disertai dengan doa-doa. Tawaf berakhir dengan meminum air dari sumur Zamzam dan melakukan sa'i.
Setelah langkah ini, ada langkah-langkah lain dalam haji yang mencakup wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, melakukan jumroh dan menyembelih hewan kurban. Tawaf lain yang disebut Tawaf Ziyaraah dan Tawaf Wada juga dilakukan dalam haji. Tawaf terakhir dianggap ritual terakhir dan penutupan ibadah haji. Sementara itu, pada ibadah umrah tidak ada wukuf, mabit dan lempar jumroh.
Ringkasnya begini :
- Perbedaan utama antara keduanya adalah pada status pentingnya ibadah dan praktek antara keduanya.
- Umrah juga dikenal sebagai haji kecil. Ini adalah ziarah yang disunatkan dan tidak diwajibkan. Sementara itu, haji adalah ziarah utama dan merupakan kewajiban umat Islam yang mampu. Seorang Muslim setidaknya melakukan haji sekali dalam seumur hidup mereka.
- Umrah memiliki dua macam yakni Umrah mutradah dan Umrah tammatu. Jenis pertama mengacu pada umrah tanpa haji dan dapat dilakukan kapan saja, kecuali selama musim haji sedangkan tipe kedua adalah kombinasi dari umrah dan haji. Di sisi lain, haji memiliki tiga bentuk yakni haji ifrad (haji saja), tammatu (lengkap namun terpisah dari umrah dan haji), dan Qiran (berurutan dari umrah dan haji).
- Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam sementara umrah tidak.
- Umrah bisa menjadi ritual yang sangat individual atau dilakukan sendiri sementara haji dilakukan dengan jamaah lainnya.
- Umrah dan haji memiliki tiga langkah pertama yang sama, tetapi haji mempunyai urutan ritual lagi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara ibadah haji dan umroh terletak pada 3 hal yakni :
- hukum
- waktu
- rukun
Hukum ibadah haji dan umroh
Haji memiliki status hukum wajib bagi mereka yang telah mampu melaksanakannya. Mampu dalam pengertian meliputi mampu dalam hal material untuk berangkat dan untuk keluarga yang ditinggalkan, mampu dalam hal kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan untuk umroh, beberapa ulama mengatakan wajib (untuk yang mampu) tapi ada juga beberapa yang mengatakan bahwa ibadah umrah ini adalah sunnah muakad.
Waktu eksekusi ibadah haji dan umroh
Haji dan umroh keduanya diadakan di Makkah, namun haji ini tidak bisa dilakukan kapan saja. Ritual haji ini hanya bisa dilakukan di bulan haji pada tanggal 9 sampai 13 tahun Dzulhijah. Sehingga ziarah yang dilakukan di luar bulan tersebut tidak sah, atau dengan kata lain haji hanya bisa dilakukan setahun sekali. Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja selain pada hari Arofah pada tanggal 9 Dzulhijah, hari nahar pada 10 Dzulhijah dan hari tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijah.
Prosedur pelaksanaan ibadah haji dan umroh
Perbedaan haji dan umroh juga ditemukan pada manasik atau prosedur pelaksanannya. Ritual haji memiliki lebih banyak kaifiat daripada umrah, sehingga orang-orang yang telah beribadah haji juga otomatis telah mempraktikkan umrah. Rukun umrah terdiri dari niat, thawaf dan sa'i, tahalul atau potongan rambut. Sedangkan untuk haji, semua rukun umrah dilakukan dan ditambah dengan wuquf di Arafah, mabit di Mudzalifah dan Mina, dan melempar Jumroh yang tiga.
Itulah kesimpulan dari beda haji dan umroh yang bisa Saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dipahami.
- hukum
- waktu
- rukun
Hukum ibadah haji dan umroh
Haji memiliki status hukum wajib bagi mereka yang telah mampu melaksanakannya. Mampu dalam pengertian meliputi mampu dalam hal material untuk berangkat dan untuk keluarga yang ditinggalkan, mampu dalam hal kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan untuk umroh, beberapa ulama mengatakan wajib (untuk yang mampu) tapi ada juga beberapa yang mengatakan bahwa ibadah umrah ini adalah sunnah muakad.
Waktu eksekusi ibadah haji dan umroh
Haji dan umroh keduanya diadakan di Makkah, namun haji ini tidak bisa dilakukan kapan saja. Ritual haji ini hanya bisa dilakukan di bulan haji pada tanggal 9 sampai 13 tahun Dzulhijah. Sehingga ziarah yang dilakukan di luar bulan tersebut tidak sah, atau dengan kata lain haji hanya bisa dilakukan setahun sekali. Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja selain pada hari Arofah pada tanggal 9 Dzulhijah, hari nahar pada 10 Dzulhijah dan hari tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijah.
Prosedur pelaksanaan ibadah haji dan umroh
Perbedaan haji dan umroh juga ditemukan pada manasik atau prosedur pelaksanannya. Ritual haji memiliki lebih banyak kaifiat daripada umrah, sehingga orang-orang yang telah beribadah haji juga otomatis telah mempraktikkan umrah. Rukun umrah terdiri dari niat, thawaf dan sa'i, tahalul atau potongan rambut. Sedangkan untuk haji, semua rukun umrah dilakukan dan ditambah dengan wuquf di Arafah, mabit di Mudzalifah dan Mina, dan melempar Jumroh yang tiga.
Itulah kesimpulan dari beda haji dan umroh yang bisa Saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dipahami.