Hal Yang Menandai Awal Dilaksanakannya Wukuf


Hal yang menandai awal dilaksanakannya wukuf adalah mulainya perjalanan menuju padang Arafah setelah matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah. Selama perjalanan ini, jamaah dihimbau untuk membaca talbiyah, tahlil, dan takbir.

Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji agar sah hajinya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad (Shollallahu alaihi wassalam), “al-hajju `arafah” artinya haji adalah Arafah. 

Artinya, wukuf di Arafah merupakan puncak dari syarat sahnya haji. Wukuf berasal dari kata “waqafa” yang artinya “berhenti”. Wukuf secara harfiah berarti diam. 

Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (siang) pada tanggal 9 Dzulhijah sampai terbenamnya matahari dengan memakai ihram. Pada saat wukuf, dianjurkan memperbanyak shalat sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Perbanyak juga taubat memohon ampunan kepada Allah SWT (subhanahu wa taala). 

Karena waktu wukuf adalah waktu utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu perbanyak juga ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dll. Selama wukuf, jangan melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah. 

Arafah berjarak sekitar 25 km sebelah timur kota Mekkah dan merupakan gurun pasir yang sangat luas dan di bagian belakangnya dikelilingi oleh perbukitan berbatu yang membentuk setengah lingkaran. Saat ini sudah ditanami pohon. 

Di lapangan yang luas ini, lebih dari dua juta umat Islam dari seluruh dunia berkumpul untuk melaksanakan inti ibadah haji, yaitu wukuf. Di gurun ini ada Jabal Rahmah. Sebuah bukit dengan monumen yang diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan istrinya Hawa setelah berpisah dan hidup berserakan selama hampir 200 tahun setelah turun ke bumi dari surga. 

Adam dikatakan telah diturunkan di semenanjung India. Sedangkan Hawa turun di Irak. Keduanya baru saja bertemu di Jabal Rahmah. Mungkin karena itu namanya Bukit Kasih Sayang (jabal = bukit, rahmah = sayang). Namun, di atas bukit itu banyak terdapat coretan nama yang terkadang menyandang nama Indonesia. 

Di puncak haji, pendakian Jabal Rahmah tidak dianjurkan. Panitia haji khawatir jemaah haji yang hilang tidak bisa menemukan tenda tempat mereka menginap. Wukuf hanya diam. Namun dalam keheningan langit bergemuruh mendengar doa-doa yang dipanjatkan oleh jutaan jamaah. Wilayah Arafah terbatas. Jika diukur hanya sekitar 3,5 kali 3,5 kilometer persegi. 

Batas Arafah ditandai dengan papan hijau bertuliskan Arafah Mulai Disini atau Arafah Berakhir Disini. Itulah batas Arafah. Dulu, Arafah adalah bukit yang tandus. Namun kini, Arafah semakin menghijau. Bisa jadi peziarah lalai memetik daun karena takjub melihat di atas bukit yang gundul terdapat pepohonan yang rimbun. 

Hal yang menandai awal dilaksanakannya wukuf

Karena sedang ihram, maka jemaah harus membayar bendungan atau denda. Situasi di Arafah merupakan replika di lapangan Mahsyar ketika manusia dibangkitkan dari kematian oleh Allah SWT. Saat itu semua manusia sama dihadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas keimanannya. 

Keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Nabi SAW, “Shalat yang paling baik adalah shalat di hari Arafah”. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda, “Tidak ada hari paling banyak Allah yang menentukan keluarnya hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah”. 

Di Arafah sebagai anak-anak Nabi Adam AS dari berbagai bangsa, suku dan lain-lain, bertemu tanpa perbedaan. Pada saat yang sama mengenakan pakaian yang sama, semua peziarah berkumpul di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. 

Pada saat yang mulia ini para bidadari akan turun dari surga tertinggi ke surga dunia. Allah SWT akan bermegah kepada para malaikat yang berdiri di Arafah: lihatlah hamba-Ku, mereka datang dari seluruh dunia dengan tulus, berdebu, lesu, lelah. 

Mereka hanya mengharapkan rahmat-Ku meskipun mereka belum melihat azab-Ku, siksaan-Ku. Arti Arafah sendiri berasal dari pertemuan dua orang, yaitu ketika Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga. Adam dan Hawa berpisah cukup lama, akhirnya dengan izin Allah SWT, mereka bertemu di bukit Jabal Rahmah di tengah padang Arafah. 

Adam mengenal Hawa dan Hawa mengenal Adam, `arafahaa wa `arafathu, mereka saling bertemu dengan penuh kasih sayang. Untuk menandai pertemuan tersebut, sebuah monumen putih dibangun di Jabal Rahmah. 

Arafah juga berarti ilmu, karena ketika Malaikat Jibril mengajak Nabi Ibrahim AS untuk melakukan tawaf dan diperlihatkan banyak hal kepadanya, Jibril selalu bertanya “Tahukah kamu” (a`rafta), Ibrahim menjawab, “Aku tahu, aku tahu” ( `araftu, `araftu). Dalam bidang ini pula, manusia dapat menemukan makna sebenarnya dari pengetahuan tentang jati diri, kesadaran akan langkah, dan akhir perjalanan hidup di masa depan. 

Rasul Allah berkata: "Hai manusia! Sesungguhnya Tuhanmu adalah Satu dan memang ayahmu adalah satu. Dan masing-masing dari Adam dan Adam dari segumpal bumi, sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu. Orang Arab tidak lebih penting dari manusia kecuali dengan taqwa. Bukankah aku sudah menyampaikannya.” 

Beberapa hal penting yang yang perlu diperhatikan ketika wukuf di Arafah adalah; Waktu wukuf di Arafah adalah, wukuf harus sepenuhnya berada dalam batas-batas Arafah. Tidak boleh berada di luar batas Arafah. Waktu terbaik untuk meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam. 

Hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi SAW, beliau berwudhu di Arafah hingga matahari terbenam dengan sempurna. Diyakini, Arafah adalah tempat yang sah untuk menyampaikan segala permohonan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Arafah tidak akan disia-siakan oleh para jamaah haji untuk menyampaikan apapun kepada Sang Pencipta.

Sumber : https://kemenag.go.id/read/wukuf-di-arafah-pertemuan-akbar-umat-manusia-knay 

 
















Tag : haji, wukuf
Back To Top