Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Umroh sering disebut sebagai "haji kecil" karena prosesnya lebih singkat daripada haji. Meskipun tidak wajib seperti haji, umroh memiliki banyak keutamaan dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Berikut adalah tata cara umroh sesuai sunnah yang dapat diikuti:
1. Persiapan Sebelum Berangkat
- Niat dan Persiapan Fisik: Niatkan umroh dengan tulus ikhlas semata-mata untuk Allah. Pastikan kondisi fisik dalam keadaan baik, karena umroh memerlukan stamina yang cukup.
- Pakaian Ihram: Untuk pria, ihram terdiri dari dua kain putih yang tidak berjahit. Sementara untuk wanita, pakaian ihram adalah pakaian biasa yang menutup aurat sesuai syariat, tanpa mengenakan cadar dan sarung tangan.
2. Miqat
Miqat adalah tempat memulai niat ihram umroh. Lokasi miqat berbeda tergantung dari arah kedatangan. Beberapa tempat miqat yang terkenal adalah:
- Dzul Hulaifah/Bir Ali: Bagi yang datang dari arah Madinah.
- Al-Juhfah: Bagi yang datang dari arah Syam (Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania).
- Qarnul Manazil: Bagi yang datang dari arah Najd (Riyadh).
- Yalamlam: Bagi yang datang dari arah Yaman.
- Dzat Irq: Bagi yang datang dari arah Irak.
3. Ihram dan Niat
Di miqat, jamaah mengenakan pakaian ihram dan mengucapkan niat umroh:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً
"Labbaik Allahumma Umratan."
Artinya: "Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan umroh."
4. Talbiyah
Setelah niat, jamaah mengucapkan talbiyah secara berulang-ulang sampai mendekati Kota Makkah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ
"Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik, Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk, Laa Syarika Lak."
Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."
5. Tawaf
Sesampainya di Masjidil Haram, jamaah melakukan tawaf sebanyak 7 kali putaran mengelilingi Ka'bah dengan urutan sebagai berikut:
- Menghadap Hajar Aswad: Mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar” dan mencium Hajar Aswad jika memungkinkan.
- Mengelilingi Ka'bah: Berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran, mulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama.
6. Shalat di Maqam Ibrahim
Setelah selesai tawaf, jamaah shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan. Jika tidak, shalat di tempat yang tersedia di dalam Masjidil Haram.
7. Sa'i antara Shafa dan Marwah
Jamaah kemudian melakukan sa'i, yaitu berjalan dan berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali:
- Dimulai dari Shafa: Menghadap Ka'bah dan mengucapkan takbir, tahlil, dan doa.
- Berjalan dan Berlari Kecil: Dari Shafa ke Marwah dihitung sebagai satu kali, dan dari Marwah kembali ke Shafa dihitung sebagai satu kali.
8. Tahallul
Setelah selesai sa'i, jamaah melakukan tahallul, yaitu memotong sedikit rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram. Bagi pria dianjurkan mencukur rambut hingga habis, sementara wanita cukup memotong beberapa helai rambut.
9. Tertib
Tertib berarti melaksanakan rangkaian ibadah umroh sesuai urutan yang telah ditentukan.
Kesimpulan
Melaksanakan umroh sesuai sunnah memerlukan niat yang ikhlas, pengetahuan yang cukup, serta mengikuti tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan mengikuti tata cara umroh sesuai sunnah, diharapkan jamaah mendapatkan umroh yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.
Anda dapat mengunduh panduan ini dalam format PDF melalui tautan berikut:
Unduh PDF Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah.
Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu Anda dalam melaksanakan ibadah umroh sesuai sunnah. Aamiin.