Tata Cara Ibadah Umroh



Sebelum Saya membahas bagaimana tata cara ibadah umroh sesuai sunnah, terlebih dahulu akan Saya sajikan definisi dari kata umroh. Dalam bahasa Arab, kata umroh berasal dari "I'timaar" yang berarti kunjungan. Namun, umroh dalam terminologi Islam, berarti melakukan kunjungan ke Ka'bah, melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, berjalan antara Shafaa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Seorang yang melakukan umrah harus menyelesaikan ihramnya dengan mencukur atau memotong rambutnya. Umroh dapat dilakukan bersamaan dengan haji dan di hari-hari lain di bulan selain bulan Haji. Umroh dapat dilakukan kapan saja setiap tahun, tidak ada waktu yang khusus untuk umroh.

Rukun umroh ada empat yaitu :
  1. melakukan ihram dengan diawali dengan miqot
  2. thawaf mengelilingi Ka'bah
  3. sa'i yaitu berjalan antara Bukit Shafaa dan Marwah sebanyak tujuh kali
  4. tahallul yang berarti keluar dari keadaan ihram; menjadi halal apa yang sebelumnya dilarang selama ihram.
Selama umrah, kita tidak pergi ke Mina, 'Arafah dan Muzdalifah atau melempar kerikil di Jumrah atau melakukan qurban, karena semua ritual ini hanya dilakukan selama haji.


Tata cara ibadah umroh 
  1. Untuk mengawali melakukan ibadah umroh, kita harus miqot dulu. Disarankan untuk mandi seperti halnya mandi junub sebelumnya, termasuk bagi wanita yang sedang menstruasi atau wanita yang sedang mengalami pendarahan setelah melahirkan. Ketika mandi kita masih boleh menggunakan sahmpo yang harum untuk rambut kepala dan janggutnya tapi tidak boleh menggunakan pengharum pada pakaian ihramnya kecuali parfum yang sudah melekat pada badan. Jika kebetulan kita tidak ada waktu mandi di hotel, maka tidak salahnya kita mandi di tempat kita miqot.
  2. Pria harus menggunakan pakaian ihram sedangkan bagi perempuan tidak disyaratkan memakai pakaian tertentu atau pakaian khusus, yang penting sesuai syari'at, kecuali mereka dilarang mengenakan niqaab (cadar) dan sarung tangan. Sebaliknya, para wanita bisa menutupi tangan mereka dengan bagian bawah dari penutup kepala, dan menggunakan bagian atas dari jilbab mereka atau kain lain yang terpisah untuk menutupi wajah mereka jika memang perlu.
  3. Adapun laki-laki, mereka harus memulai ihram di miqot dengan memakai dua potong kain yang disebut Izaar dan Ridaa'. Ridaa' adalah kain ihram yang menutupi bagian atas tubuh, sedangkan Izaar adalah kain ihram yang menutupi bagian bawah. Tidak ada pakaian lainnya yang diperbolehkan untuk dikenakan selain ini, termasuk celana, kemeja, surban, kopiah dan lainnya.
  4. Selanjutnya melakukan niat umroh di miqot yang merupakan dimulainya ritual umroh. Niat harus dilakukan dalam hati, sambil mengucapkan "Labbayka umroh" (Aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah) atau mengucapkan "Alloohumma labbayka umroh" (Ya Alloh, Aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah). Ucapan ini menandai dimulainya ritual umroh. Jadi rukun pertama dari umroh adalah ihram. Niat dilakukan di dalam hati, sementara lidah membacakan pembukaan talbiyyah tadi. Kemudian ulangi lagi membaca talbiyyah ini sampai tiba di kota Mekkah : "Labbaykalloohumma labbayk, labbayka laa syariika laka labbayk, innal hamda wanni'mata laka walmulk, laa syariika lak" (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,  aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
  5. Setelah tiba di Masjidil Haram di Makkah, Anda harus masuk masjid dengan kaki kanan sambil membaca "Bismillaah, Alloohumma sholli 'alaa Muhammad, Alloohummaghfirlii waftahlii abwaaba rohmatik". (Dengan nama Alloh, Ya Alloh semoga rahmat tercurah selalu pada Nabi Muhammad, Ya Allah, ampunilah aku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu)
  6. Setelah tiba di Ka'bah, kita berhenti membacakan talbiyyah, kemudian kita mendekati Hajar Aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak mungkin, Anda harus menghadapkan muka ke Hajar Aswad dan melambaikan tangan. Kita jangan saling mendorong karena hanya ingin mencium Hajar Aswad yang hanya menyebabkan kerusakan dan merugikan orang lain. Ketika kita menyentuh batu atau melambaikan tangan, bacalah : "Bismillaah, Alloohu Akbar".
  7. Posisi kita ketika mengelilingi Ka'bah adalah Ka'bah di sebelah kiri kita. Ketika Anda mencapai sudut atau Rukun Yamaani, jika mungkin kita bisa menyentuhnya dengan tangan kanan, tetapi tidak menciumnya sambil membaca : "Bismillaahi walloohu Akbar".  Selama thawaf ini, bagi seorang pria harus melakukan dua hal yaitu idhtibaa' dari awal thawaf sampai akhir, yaitu menempatkan kain Ridaa' di bawah lengan kanan dan ujungnya di atas bahu kiri. Ketika Anda selesai melakukan thawaf, Anda dapat mengembalikan posisi kain Rida ke keadaan semula karena waktu untuk idhtibaa hanya selama thawaf saja. Selanjutnya pria juga harus melakukan raml selama tiga keliling pertama saja. Raml berarti mempercepat kecepatan thawaf dengan langkah-langkah kecil.
  8. Lakukanlah permohonan di dalam hati, ucapkan apa pun yang Anda inginkan, berdoa kepada Allah dengan meminta kebaikan, bisa juga dengan membaca Quran.Tidak ada bacaan tertentu atau permohonan khusus yang dibacakan selama thawaf. Namun dianjurkan untuk membaca doa sapu jagat di antara dua sudut (Rukun Yamani dan Hajar Aswad) yang diantaranya terdapat pintu Ka'bah (Multazam). Doa sapu jagat adalah “Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar” (Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka).
  9. Ketika Anda menyelesaikan tujuh putaran thawaf, selanjutnya mendekat ke Maqam Ibrahim sambil membaca ayat dari Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 125. “Wattakhodzuu mim maqoomi ibroohiima mushollaa” (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat).
  10. Kemudian melakukan sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Jika tidak memungkinkan maka Anda boleh melakukan sholat di mana saja. Untuk bacaan surat pada raka'at pertama baca Surat Al-Kaafiruun dan untuk rakaat ke dua Surat Al Ikhlash.
  11. Setelah menyelesaikan dua rakaat, kembali ke Hajar Aswad dan menyentuhnya jika memungkinkan.
  12. Tahap selanjutnya adalah pergi menuju Bukit Shafaa. Ketika telah mendekati Bukit Shafaa, bacalah ayat Al Quran Surat Al Baqarah ayat 158. “Innash shafaa wal marwata min sya’aairillaah”  (Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah)
  13. Kemudian mendaki sampai ke Bukit Shafaa hingga Ka'bah terlihat, jika memungkinkan, menghadaplah ke Ka'bah sambil membaca : "Alloohu Akbar (3x). Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiitu, wahuwa 'alaa kulli syay-in qodiir. Laa ilaaha illalloohu wahdah, anjaza wa'dah, wanashoro 'abdah, wahazamal ahzaaba wahdah" (“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.)
  14. Kemudian turun bukit menuju ke arah Marwah, dianjurkan berlari kecil di antara lampu neon berwarna hijau untuk laki-laki saja, setelah itu berjalan menuju Marwah. Ulangi pekerjaan yang sama seperti ketika naik ke Bukit Shafaa kecuali Anda tidak melafalkan ayat Al Baqarah 125 lagi, karena hanya diucapkan ketika naik Bukit Shafaa untuk pertama kali saja. Sampai sini kita sudah mendapat satu kali putaran. Kemudian kita kembali ke Shafaa, berlari kecil antara lampu hijau untuk laki-laki saja, sampai tiba di Bukit Shafaa sehingga kita telah menyelesaikan dua kali putaran.
  15. Tidak ada doa atau bacaan khusus yang dibacakan antara Shafaa dan Marwah. Tujuh putaran ini akan selesai dan berakhir di Bukit Marwah.
  16. Setelah itu kita melakukan potong rambut dan bagi laki-laki lebih bagus kalau digundulin. Perempuan cukup dengan memperpendek rambut mereka dengan panjang sejari. Sampai sini, ibadah umroh kita telah selesai.
Itulah sekilas panduan tentang tata cara ibadah umroh yang benar dan lengkap sesuai sunnah Rosul yang Saya ambil dari berbagai sumber. Jika menemukan perbedaan, mohon maaf sebelumnya dan maklum adanya karena ilmu penulis masih sangat terbatas.

 
















Tag : umroh
Back To Top