Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui bagi calon jamaah umroh wanita terkait tatacara ihram bagi wanita. Salah satunya adalah bagaimana cara memakai kain ihrom bagi wanita.
Bagi wanita, menggunakan pakaian umroh sama halnya seperti saat mengenakan mukena. Jangan menggunakan paakaian dengan warna yang mencolok tapi diajurkan memakai warna putih. Tidak ada pakaian khusus untuk berihram bagi wanita. Cukup kenakan pakaian biasa dengan kondisi yang tidak bertujuan pada tabarujj.
Ketika ihram, wanita tidak benar-benar dilarang mengenakan penutup tangan dan wajah, tetapi yang terlarang adalah menutupinya dengan cadar dan sarung tangan. Bagi wanita, diperbolehkan memakai kaos kaki dan sepatu untuk berziarah umroh, karena kaki wanita adalah aurat.
Dan jika seorang wanita menjulurkan pakaiannya untuk menutup kakinya, maka itu sudah cukup baginya walau tak pakai kaus kaki dan sepatu dalam sholat dan lainnya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentang wanita yang ihram. "Janganlah bercadar dan jangan memakai sarung tangan". [Hadits Bukhari dalam shahihnya]
Adapun cadar untuk wanita, sementara dia sedang ihram, maka dapat diganti dengan menutupi wajahnya dengan kerudung dan sejenisnya ketika dia menghadapi seorang pria.
Selain dalam masalah pakaian, ada perbedaan lainnya pada proses sebelum dan sesudah ihrom bagi wanita. Baik peziarah pria maupun wanita disunatkan dulu mandi ihram sebelum melakukan ihram, yang prakteknya sama dengan mandi besar.
Jika tidak memungkinkan, jamaah dapat melakukan wudhu. Tetapi jika tidak ada air, tidak perlu tayamum. Sebelum mandi, jamaah memotong kuku dan rambut di tubuh dan khusus wanita, tidak boleh menggunakan kosmetik.
Ketika di perjalanan, disunatkan membaca talbiyyah. Pelaksanaan talbiyah dilakukan oleh jamaah laki-laki dengan mengangkat suara mereka. Sebaliknya, untuk jamaah wanita harus menurunkan atau merendahkan suara mereka.
Untuk tatacara ihrom bagi wanita yang lainnya, sama saja dengan jemaah laki-laki. Itulah beberapa tata cara ihram bagi wanita, adapaun untuk tata cara niat ihram, mandi ihrom, solat sunat ihrom dan lainnya yang tidak Saya sebut, tata caranya sama saja dengan jemaah pria.
Bagi wanita, menggunakan pakaian umroh sama halnya seperti saat mengenakan mukena. Jangan menggunakan paakaian dengan warna yang mencolok tapi diajurkan memakai warna putih. Tidak ada pakaian khusus untuk berihram bagi wanita. Cukup kenakan pakaian biasa dengan kondisi yang tidak bertujuan pada tabarujj.
Ketika ihram, wanita tidak benar-benar dilarang mengenakan penutup tangan dan wajah, tetapi yang terlarang adalah menutupinya dengan cadar dan sarung tangan. Bagi wanita, diperbolehkan memakai kaos kaki dan sepatu untuk berziarah umroh, karena kaki wanita adalah aurat.
Dan jika seorang wanita menjulurkan pakaiannya untuk menutup kakinya, maka itu sudah cukup baginya walau tak pakai kaus kaki dan sepatu dalam sholat dan lainnya.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan tentang wanita yang ihram. "Janganlah bercadar dan jangan memakai sarung tangan". [Hadits Bukhari dalam shahihnya]
Adapun cadar untuk wanita, sementara dia sedang ihram, maka dapat diganti dengan menutupi wajahnya dengan kerudung dan sejenisnya ketika dia menghadapi seorang pria.
Selain dalam masalah pakaian, ada perbedaan lainnya pada proses sebelum dan sesudah ihrom bagi wanita. Baik peziarah pria maupun wanita disunatkan dulu mandi ihram sebelum melakukan ihram, yang prakteknya sama dengan mandi besar.
Jika tidak memungkinkan, jamaah dapat melakukan wudhu. Tetapi jika tidak ada air, tidak perlu tayamum. Sebelum mandi, jamaah memotong kuku dan rambut di tubuh dan khusus wanita, tidak boleh menggunakan kosmetik.
Ketika di perjalanan, disunatkan membaca talbiyyah. Pelaksanaan talbiyah dilakukan oleh jamaah laki-laki dengan mengangkat suara mereka. Sebaliknya, untuk jamaah wanita harus menurunkan atau merendahkan suara mereka.
Untuk tatacara ihrom bagi wanita yang lainnya, sama saja dengan jemaah laki-laki. Itulah beberapa tata cara ihram bagi wanita, adapaun untuk tata cara niat ihram, mandi ihrom, solat sunat ihrom dan lainnya yang tidak Saya sebut, tata caranya sama saja dengan jemaah pria.